Laporkan Dugaan Pelanggaran

Kawal proses Pemilu yang jujur, adil, dan transparan dengan mengirimkan informasi terkait dugaan pelanggaran dari pihak-pihak berkepentingan.

Laporan Pelanggaran

Bagaimana Cara Melapor?

Pantau Kejadian

Pantau Kejadian

Perhatikan aksi politik yang kamu duga termasuk pelanggaran dalam Pemilu, lalu dokumentasikan (foto/video/simpan link).

Submit Laporan

Submit Laporan

Kirimkan laporan yang mencakup detail kejadian terduga pelanggaran beserta dokumentasinya.

Tunggu Verifikasi

Tunggu Verifikasi

Jaga Pemilu akan melakukan kroscek terkait laporan yang dikirimkan. Laporan yang terverifikasi akan ditampilkan untuk publik.

Pantauan Penjaga Pemilu

Temukan laporan terbaru terkait Pemilu 2024 dari para Penjaga Pemilu di lapangan.

Thumbnail laporan

Netralitas thd Caleg Gelora

Ketua PPS Desa waenono Kec Namrole, Salurkan Beras Bansos di Rumah Caleg - Info Maluku News Selaku Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Waenono, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel). Bukannya, bersikap netral pada perhelatan Pemilu yang akan berlangsung 14 Februari tahun 2024 mendatang. Mayos Luhulima, diduga malah terlibat berpihak kepada salah satu calon anggota legislatif (Caleg) dari Partai Gelora daerah pemilihan (Dapil) Namrole – Fenak Fafan, Yance Tasane. Ketua PPS Desa Waenono, Mayos Luhulima ini terlihat turut langsung membagikan bantuan pangan tahap III tahun 2024 di kediaman salah satu Caleg dapil Namrole-Fenak Fafan dan mengarahkan penerima bansos, agar memilih caleg tertentu. Informasi yang berhasil dihimpun media ini menyebutkan, pembagian bansos berupa beras 10 kg ini, ternyata sudah di bagikan sejak, Selasa 30 Januari malam dan sisanya kembali dilanjutkan pembagiannya keesokan harinya. Pembagian Rabu, 31 Januari 2024 sempat dihentikan sementara. Lantaran, aksi pembagian bansos oleh Ketua PPS yang juga staf desa Waenono itu sudah tercium Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bursel dan Panwascam Namrole. Mendapat informasi tersebut Komisioner Bawaslu Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, Nikson Nurlatu bersama Panwascam Namrole langsung turun ke sekretariat PPS Desa Waenono dan menemui, Mayos Luhulima. Atas peristiwa tersebut Bawaslu telah melakukan langkah pencegahan dengan menyuruh staf Desa Waenono mengembalikan beras itu ke kantor desa setempat dan menyarankan untuk di bagi setelah selesai Pemilu. “Beras bansos ini harus di kembalikan ke kantor Desa, dan tidak boleh di bagi dulu, sampai Pemilu berakhir,”kata Nurlatu saat menemui Mayos yang juga staf Desa Waenono. Dalam kesempatan itu, Nurlatu memerintahkan Ketua Panwascam Namrole, Raeham Solissa bersama Kordiv Pengawasan, W. Sigmarlatu untuk melalukan pengawasan terhadap puluhan karung beras sisa, untuk di kembalikan ke kantor Desa Waenono. Panwascam Namrole pun memantau aktivitas pengembalian puluhan karung beras itu ke kantor Desa Waenono. Dan sempat menyarankan, kepada Mayos dan penjabat Kepala Desa Waenono, Kriston Nikolas via telepon gengamnya untuk bantuan tersebut di pending pembagiannya atau di kembalikan ke PT Pos. Hal itu dilakukan untuk menghindari dugaan keterlibatan perangkat desa dalam penyelenggaraan pemilu. Ketua Bawaslu Kabupaten Bursel Robo Sowakil yang di konfirmasi via pesan WhatsApp, terkait dugaan keterlibatan Ketua PPS dalam pembagian beras tersebut mengaku, dugaan tersebut sementara di dalami. Terpisah Ketua PPS Desa Waenono, Mayos Luhulima mengaku, beras bansos ini awalnya hendak dibawah langsung ke Kantor Desa Waenono. Namun kebetulan kunci kantor dipegang Mayos, selaku staf Desa sedang makan. Makanya, beras bantua tersebut langsung dibawah ke rumah pejabat Desa Waenono yang kebetulan berdekatan dengan rumah mantan Kades yang juga sedang Caleg. “Dari dulu saya yang biasanya bagi bansos ini, namun kalau banos kali dibawah ke rumah pejabat saya tidak tahu. Karena saat dibawah saya sedang makan,” ujarnya. Saat ditanya kenapa pembagian beras bansos dilakukan di rumah eks kades, Luhulima mengaku, pembagian itu dilakukan, bukan di rumah caleg. Namun dirumah pejabat Desa Waenono, yang kebetulan berdekatan dengan rumah mantan Kades. “Karena kondisi rumah penjabat dan caleg leter U, makanya kalau ada yang datang mengambil di rumah caleg, bansosnya di berikan di situ pula. Begitu juga sebaliknya, kalau penerima datangnya di rumah pejabat maka langsung diberikan di rumah pejabat,” jelas Mayos. Keterangan Ketua PPS tersebut, justru berada dengan penuturan sejumlah penerima bansos yang ditemui media ini. Menurut penerima, bansos tersebut sudah di terima pada Selasa, 30 Januari 2024 malam dan ada juga yang baru di terima pada Rabu, 31 Januari 2024 pagi. Mereka mengaku, telah menerima bansos berupa beras 10 kg yang di berikan kepada mereka, pada Selasa, 30 Januari 2024 malam, bertempat di rumah Caleg, Yance Tasane. “Iya, saya bersama Graca Luhulima, telah menerima bansos, pada kemarin malam, di rumah mantan kepala Desa Waenono, Yance Tasane. Bantuan tersebut di berikan oleh Mayos Luhulima,” ujar Jefri Tasane. Anehnya, Graca Luhulima yang namanya tidak terdata dalam daftar penerima. Tetapi kebagian bansos yang sama, dengan Jefri. Menurut pengakuan, Graca selama ini belum pernah menerima bansos dari pemerintah Desa Waenono. Namun, justru tahun ini baru mendapatkan batuan dari Pemdes “Selama ini saya baru pernah mendapatkan bansos, pada malam hari kemarin. Tepatnya di rumah mantan Kepala Desa Waenono, yang langsung diberikan Mayos Luhulima,” kata Graca. (IM-RAM)

oleh Root

20 March 2024, 07.27 WIB