Pelaksanaan Menyimpang: Logistik Pemilu Ilegal

Tanggal Peristiwa:

30 Desember 2023

Tanggal Diketahui:

04 Januari 2024

Kategori Peristiwa

Lokasi Pelanggaran

Detail Lokasi

Kota Gunungsitoli.

Terlapor

Penyelenggara Pemilu: KPU Gunung Sitoli

Deskripsi Peristiwa

Bawaslu Sumut Pastikan Logistik Pemilu di Gunung Sitoli Resmi dari KPU untuk Kepulauan Nias - Tribun Medan - TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatera Utara memastikan logistik pemilu yang ditemukan dalam sebuah ruko di Jalan Yos Sudarso, Desa Saewe, Kecamatan Gunung Sitoli, Kota Gunung Sitoli, Sumatera Utara, pada Sabtu (30/12/2023) lalu, resmi dikirim oleh KPU. Hanya saja, keberadaan logistik pemilu tersebut tidak pada tempat yang seharusnya. Komisioner Bawaslu Sumut Suat Boangmanalu mengatakan, logistik pemilu yang tidak berada pada tempat hingga disebut ilegal membuat masyarakat curiga dan melapor ke Bawaslu setempat. "Bukan logistik pemilunya, karena itu resmi dari KPU. Namun tempat pertama ditemukan yang ilegal. Kenapa ilegal, karena setelah dikonfirmasi KPU Gunung Sitoli itu bukan gudang resmi, kalau logistiknya benar dari KPU untuk 5 wilayah di Kepulauan Nias," kata Saut kepada tribun, Kamis (4/2/2024). Adapun logistik pemilu sebanyak 476 box. Komisioner Devisi Pencegahan dan Penanganan Bawaslu Sumut Johan Alamsyah menyebut sedang berada di Gunung Sitoli guna mendalami temuan tersebut. "Ini kita masih mengumpulkan informasi mengenai logistik tersebut. Kita bukan pihak yang menyatakan itu ilegal atau tidak ilegal jadi kami masih mengumpulkan informasi soal itu," kata Johan. Saat ini sebut dia, logistik pemilu sudah dipindahkan ke gudang milik KPU setempat. Namun Bawaslu sebutnya belum dapat menyimpulkan adanya pelanggaran. Johan bilang, pihaknya masih melakukan pendalaman untuk kemudian membahasnya bersama Bawaslu Sumut. "Masih melakukan penelusuran. Belu bisa pastikan apakah ada (pelanggaran) atau tidak. Nanti setelah mengali informasi baru kita akan membahas itu," katanya. Mengenai hal itu, KPU Sumut telah memberikan penjelasan bahwa logistik pemilu disimpan di gudang milik perusahaan ekspedisi yang membawa logistik tersebut. Komisioner KPU Sumut Robby Effendy menyampaikan, logistik pemilu itu adalah jenis formulir C1 dan lainnya. "Jadi kenapa itu tidak dikawal petugas karena ya memang bukan surat suara. Jadi yang disebut pengiriman logistik tanpa pengawalan karena yang dikawal itu hanya logistik jenis surat suara. Jenis logistik lain, bilik suara, kotak, tinta hingga formulir itu tidak mendapat pengawalan," ujar Robby. Kata Robby, pengiriman logistik pemilu sudah dilakukan sesuai prosedur yang ada. Teknis pengiriman logistik itu dikirim dari Jakarta kemudian diserahkan ke penyedia jasa ekspedisi. Logistik itu kemudian dipilih sebelum didistribusikan ke wilayah yang dituju. "Teknis di lapangan diinapkan dulu atau di sortir lagi sesuai tujuan diserahkan ke ekspedisi, yang penting tepat waktu dan tepat jumlah. Jika disebut dititip di rumah warga itu juga pendapat terburu-buru. Informasi dari pihak penyedia ekspedisi, itu adalah gudang milik penyedia jasa."

Link Terkait

https://medan.tribunnews.com/2024/01/04/bawaslu-sumut-pastikan-logistik-pemilu-di-gunung-sitoli-resmi-dari-kpu-untuk-kepulauan-nias

Bukti Pelanggaran

-

Laporan Terbaru

Lihat Semua
Thumbnail laporan

Pelanggaran Penyelenggara pemilu

DALAM PEMILIHAN DPRD, DPRP Provinsi, DPD, DPR-RI, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2024. OKNUM PENYELENGGARA KPUD MELAKUKAN TINDAKAN PELANGGAN PENGALIHAN, PENGGABUNGAN PEROLEHAN SUARA DARI CALEG LAIN KEPADA CALON TERTENTU. HAL INI DILAKUKAN OLEH PENYELENGGARA TINGKAT KABUPATEN DAN JUGA BAWASLU KABUPATEN.

oleh Root

16 April 2024, 10.47 WIB

Thumbnail laporan

Rekapitulasi Menyimpang: Penggelembungan Suara Caleg Partai Gerindra

Dugaan penggelembungan total suara Partai Gerindra pada Pemilihan Umum Legislstif (Pileg) 2024 di Kecamatan Bahodopi/ Kabupaten Morowali/. Dugaan penggelembungan total suara Partai Gerindra pada Pemilihan Umum Legislstif (Pileg) 2024 di Kecamatan Bahodopi/ Kabupaten Morowali/ Sulteng kian terungkap. Hal ini diperjelas oleh saksi dari fraksi Partai Nasdem yang turut hadir dalam rapat pleno rekapitulasi tingkat kecamatan di gedung serbaguna kantor Camat Bahodopi/ Rabu malam (28/2/24). Saksi yang tak ingin dibeberkan identitasnya itu menyampaikan/ awalnya pada saat rapat pleno sudah ada tanda-tanda yang mengganjal/ dimana saat dimulai pleno TPS Desa Labota dari 1 sampai 11 sudah tercium ada perbedaan antara C1 salinan yang dipegang saksi pihak Nasdem dengan C1 plano yang dibacakan oleh pihak petugas PPS Desa Labota. Baca Juga: PT Vale Paparkan Komitmen Pertambangan Berkelanjutan bersama Mahasiswa Lutim di Jogja "Ada perbedaan angka dan saat kami amati memang ternyata betul/ sehingga saat penghitungan TPS 12 Desa Labota kami stopkan lalu kami konfirmasi ke panitia kenapa ada perbedaan data suara Partai Gerindra yang kami pegang dengan yang dibacakan petugas PPS/" ungkap saksi Partai Nasdem/ Jum/mat (1/3/24). Advertisement Gigi rapi dan senyum seputih salju? Cara yang sangat mudah Advertisement Saya bisa melakukannya 5 kali semalam/ dan Anda? Advertisement Bagaimana cara meningkatkan kekuatan pria sebanyak 15 kali lipat? Ga perlu gigi palsu! Veneer mengatasi masalah gigi patah dan tidak rata. Kecurigaannya pun muncul/ lanjut saksi /dimana saat kami komfirmasi ke Panwascam data yang dimiliki juga terdapat perbedaan dengan yang dibacakan oleh pihak PPS. "Kami curiga begitupun dengan panwas dan termasuk PPS Labota juga heran kenapa ada yang berubah bahkan dia mempertanyakan kenapa data yang dia rekap berbeda dengan data yang ada saat ini di kecamatan/"kata saksi. Demi menjawab rasa penasaran suara Partai Gerindra yang diduga digelembungkan itu/ saksi dan pihak penyelenggara mencoba melakukan kroscek dengan me.buka kotak suara untuk menemukan total suara yang sebenarnya. Baca Juga: Geser Parpol Besar/ Perindo Berpeluang Rebut Wakil Ketua DPRD Donggala "Saat kami cek kotak suara ternyata betul bahwa yang tadinya suara Gerindra di C1 plano kalau tidak salah 24 dan ternyata didalam kotak suara cuman 9. Data 9 ini sesuai berdasarkan C1 salinan yang kita punya/ memang/ jumlahnya cuman 9 begitupun yang dipegang oleh panwas yang diupload ke Sirekap KPU pada saat hari H pencoblosan/ tapi kenapa berbeda angkanya dengan C1 plano yang di bawah ke kecamatan/" pungkasnya lagi. Dari pengamatan saksi saat mencocokkan data kotak suara dengan data di C1 plano/ ada suara Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Gerindra dan suara Partai Gerindra yang diduga bertambah. "Ada yang bertambah suara partai ada juga yang bertambah suara Caleg/" ungkapnya.***

oleh Root

20 March 2024, 23.07 WIB

Thumbnail laporan

Rekapitulasi Menyimpang: Penggeseran Suara

Pergeseran perolehan suara Partai Gerindra di Kecamatan Tanjung Morawa menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Tom/ salah satu tim pemenangan Paian Purba SH/ Caleg Nomor urut 4 Dapil 2 Deli Serdang/ mengungkapkan dugaan kecurangan penyelenggara pemilu kepada awak media. Berdasarkan data C1 dan Foto Plano yang baru saja selesai dilaksanakan di Aula Puri Tri Adiguna PTPN2/ hasil rekapitulasi (D1) menunjukkan adanya perubahan data suara yang sangat merugikan Caleg Paian Purba. “Kami punya semua data/ kami memantau dengan cermat permainan geser suara yang terjadi. Indikasi penyelenggara menerima upeti/ sehingga berani memanipulasi data/” cetus Tom. Dengan viralnya berita terkait Paian Purba SH yang terzolimi/ mereka meminta pihak penyelenggara KPU Deli Serdang untuk bersikap adil dan jujur. Caranya/ membuka plano dan membacakan ulang perolehan suara semua TPS di kecamatan Tanjung Morawa. Mereka yakin dan percaya bahwa KPU Deli Serdang akan menghitung ulang perolehan suara dengan bersedia membuka kembali plano yang sudah dibuka saat penghitungan/ disaksikan masing-masing partai politik. Disisi lain untuk meminta tanggapan terkait dugaan pergeseran suara/ ketua PPK Tanjung morawa Diki Aprilio Siregar saat dikomfirmasi awak media melalui pesan whatsapp hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan.

oleh Root

20 March 2024, 23.07 WIB