Politik Uang/Imbalan Iming2 Program Keluarga Harapan (PKH)

Tanggal Peristiwa:

01 Februari 2024

Tanggal Diketahui:

01 Februari 2024

Kategori Peristiwa

Lokasi Pelanggaran

Detail Lokasi

Kec. Lengayang

Terlapor

Caleg PDIP

Deskripsi Peristiwa

Penerima PKH di Pesisir Selatan Diarahkan Pilih Caleg Tertentu, Bawaslu Selidiki Dugaan Langgar Kampanye - Sumbarkita.ID Bawaslu Kabupaten Pesisir Selatan akan menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye Pemilu 2024 usai beredarnya video penerima PKH di Kecamatan Lengayang diarahkan untuk memilih caleg tertentu. Ketua Bawaslu Pesisir Selatan, Afriki Musmaidi mengaku baru mendapatkan informasi tersebut. Pihaknya bakal menelusuri lebih lanjut terkait kebenaran video yang beredar. Ia pun meminta masyarakat untuk melapor jika menemukan adanya pelanggaran kampanye Pemilu 2024. “Jika ada dugaan pelanggaran kampanye silakan saja laporkan ke Panwascam setempat. Setiap laporan yang masuk bakal kami proses. Nanti akan ditindaklanjuti, apakah nanti terpenuhi syarat formil dan materil,” ucap Afriki Musmaidi, Kamis (1/2/2024). Baca Juga : Sengaja Ditinggal Pemiliknya, Puluhan Lapak PKL di Pasar Raya Diangkut Sebelumnya diberitakan, beredar video emak-emak di Kabupaten Pesisir Selatan diarahkan oleh oknum pendamping PKH untuk memilih caleg dari partai tertentu. Ditelusuri Sumbarkita, Kamis (1/2/2024) video itu diketahui terjadi di Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan. Tak tanggung-tanggung, dalam video berdurasi 40 detik tersebut terlihat seorang emak-emak memegang tiga atribut kampanye para caleg mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga DPR RI. Adapun stiker caleg yang dipegang oleh emak-emak tersebut adalah Caleg DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Yusli Mardan (PBB), Caleg DPRD Provinsi Sumatera Barat, Sri Kumala Dewi (PDIP), dan Caleg DPR RI Zahra Mardiah Anwar (PDIP). Dalam percakapan video tersebut, terdengar seorang perempuan bertanya kepada emak-emak tersebut dan menanyakan siapa nama ketua PKH. Emak-emak tersebut awalnya menjawab tidak tahu. Namun ketika perempuan itu mengingatkan nama Sias, emak-emak tersebut membenarkan nama itu. Emak-emak tersebut mengaku bahwa dirinya disuruh seseorang untuk memilih caleg sesuai atribut yang dipegangnya itu. “Beliau diintervensi oleh pendamping PKH untuk memilih caleg tertentu,” ujar salah satu narasumber Sumbarkita yang namanya tidak bersedia disebutkan. Baca Juga : Gedung Rusunawa di Pondok Pesantren Al-Manaar Batuhampar Limapuluh Kota Diresmikan Anggota DPR RI Sementara itu, Caleg DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Yusli Mardan (PBB) ketika dikonfirmasi menyebut hal itu lumrah terjadi di masa kampanye. “Saya rasa tidak ada yang perlu ditanggapi, sebab di masa kampanye atribut atau APK saya ada di masyarakat dan itu hal yang lumrah. Tapi kalau APK berasal dari mana atau ada intervensi, silakan konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan. Terimakasih,” kata Yusli Mardan menjawab pertanyaan wartawan melalui pesan WhatsApp.

Link Terkait

https://sumbarkita.id/penerima-pkh-di-pesisir-selatan-diarahkan-pilih-caleg-tertentu-bawaslu-selidiki-dugaan-langgar-kampanye/

Bukti Pelanggaran

-

Laporan Terbaru

Lihat Semua
Thumbnail laporan

Pelanggaran Penyelenggara pemilu

DALAM PEMILIHAN DPRD, DPRP Provinsi, DPD, DPR-RI, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2024. OKNUM PENYELENGGARA KPUD MELAKUKAN TINDAKAN PELANGGAN PENGALIHAN, PENGGABUNGAN PEROLEHAN SUARA DARI CALEG LAIN KEPADA CALON TERTENTU. HAL INI DILAKUKAN OLEH PENYELENGGARA TINGKAT KABUPATEN DAN JUGA BAWASLU KABUPATEN.

oleh Root

16 April 2024, 10.47 WIB

Thumbnail laporan

Rekapitulasi Menyimpang: Penggelembungan Suara Caleg Partai Gerindra

Dugaan penggelembungan total suara Partai Gerindra pada Pemilihan Umum Legislstif (Pileg) 2024 di Kecamatan Bahodopi/ Kabupaten Morowali/. Dugaan penggelembungan total suara Partai Gerindra pada Pemilihan Umum Legislstif (Pileg) 2024 di Kecamatan Bahodopi/ Kabupaten Morowali/ Sulteng kian terungkap. Hal ini diperjelas oleh saksi dari fraksi Partai Nasdem yang turut hadir dalam rapat pleno rekapitulasi tingkat kecamatan di gedung serbaguna kantor Camat Bahodopi/ Rabu malam (28/2/24). Saksi yang tak ingin dibeberkan identitasnya itu menyampaikan/ awalnya pada saat rapat pleno sudah ada tanda-tanda yang mengganjal/ dimana saat dimulai pleno TPS Desa Labota dari 1 sampai 11 sudah tercium ada perbedaan antara C1 salinan yang dipegang saksi pihak Nasdem dengan C1 plano yang dibacakan oleh pihak petugas PPS Desa Labota. Baca Juga: PT Vale Paparkan Komitmen Pertambangan Berkelanjutan bersama Mahasiswa Lutim di Jogja "Ada perbedaan angka dan saat kami amati memang ternyata betul/ sehingga saat penghitungan TPS 12 Desa Labota kami stopkan lalu kami konfirmasi ke panitia kenapa ada perbedaan data suara Partai Gerindra yang kami pegang dengan yang dibacakan petugas PPS/" ungkap saksi Partai Nasdem/ Jum/mat (1/3/24). Advertisement Gigi rapi dan senyum seputih salju? Cara yang sangat mudah Advertisement Saya bisa melakukannya 5 kali semalam/ dan Anda? Advertisement Bagaimana cara meningkatkan kekuatan pria sebanyak 15 kali lipat? Ga perlu gigi palsu! Veneer mengatasi masalah gigi patah dan tidak rata. Kecurigaannya pun muncul/ lanjut saksi /dimana saat kami komfirmasi ke Panwascam data yang dimiliki juga terdapat perbedaan dengan yang dibacakan oleh pihak PPS. "Kami curiga begitupun dengan panwas dan termasuk PPS Labota juga heran kenapa ada yang berubah bahkan dia mempertanyakan kenapa data yang dia rekap berbeda dengan data yang ada saat ini di kecamatan/"kata saksi. Demi menjawab rasa penasaran suara Partai Gerindra yang diduga digelembungkan itu/ saksi dan pihak penyelenggara mencoba melakukan kroscek dengan me.buka kotak suara untuk menemukan total suara yang sebenarnya. Baca Juga: Geser Parpol Besar/ Perindo Berpeluang Rebut Wakil Ketua DPRD Donggala "Saat kami cek kotak suara ternyata betul bahwa yang tadinya suara Gerindra di C1 plano kalau tidak salah 24 dan ternyata didalam kotak suara cuman 9. Data 9 ini sesuai berdasarkan C1 salinan yang kita punya/ memang/ jumlahnya cuman 9 begitupun yang dipegang oleh panwas yang diupload ke Sirekap KPU pada saat hari H pencoblosan/ tapi kenapa berbeda angkanya dengan C1 plano yang di bawah ke kecamatan/" pungkasnya lagi. Dari pengamatan saksi saat mencocokkan data kotak suara dengan data di C1 plano/ ada suara Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Gerindra dan suara Partai Gerindra yang diduga bertambah. "Ada yang bertambah suara partai ada juga yang bertambah suara Caleg/" ungkapnya.***

oleh Root

20 March 2024, 23.07 WIB

Thumbnail laporan

Rekapitulasi Menyimpang: Penggeseran Suara

Pergeseran perolehan suara Partai Gerindra di Kecamatan Tanjung Morawa menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Tom/ salah satu tim pemenangan Paian Purba SH/ Caleg Nomor urut 4 Dapil 2 Deli Serdang/ mengungkapkan dugaan kecurangan penyelenggara pemilu kepada awak media. Berdasarkan data C1 dan Foto Plano yang baru saja selesai dilaksanakan di Aula Puri Tri Adiguna PTPN2/ hasil rekapitulasi (D1) menunjukkan adanya perubahan data suara yang sangat merugikan Caleg Paian Purba. “Kami punya semua data/ kami memantau dengan cermat permainan geser suara yang terjadi. Indikasi penyelenggara menerima upeti/ sehingga berani memanipulasi data/” cetus Tom. Dengan viralnya berita terkait Paian Purba SH yang terzolimi/ mereka meminta pihak penyelenggara KPU Deli Serdang untuk bersikap adil dan jujur. Caranya/ membuka plano dan membacakan ulang perolehan suara semua TPS di kecamatan Tanjung Morawa. Mereka yakin dan percaya bahwa KPU Deli Serdang akan menghitung ulang perolehan suara dengan bersedia membuka kembali plano yang sudah dibuka saat penghitungan/ disaksikan masing-masing partai politik. Disisi lain untuk meminta tanggapan terkait dugaan pergeseran suara/ ketua PPK Tanjung morawa Diki Aprilio Siregar saat dikomfirmasi awak media melalui pesan whatsapp hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan.

oleh Root

20 March 2024, 23.07 WIB